Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam Sayang untuk teman-teman yang sempat membaca ini.
Cerita ku kali ini adalah sedikit tentang masa kecilku yang ditinggal Ayah pulang duluan ke Sisis Allah...
Usia ku sekarang 21 tahun, aku anak ke-6 dari 6 bersaudara. Pernikahan ayah dan ibuku terpaut 15 tahun, sewaktu ibuku melahirkanku mungkin ibuku berumur 40 tahun sedangkan ayahku mungkin udah 55 tahun.
Aku terlahir dari keluarga sederhana dan harmonis, tetapi suatu ketika ayahku berbuat kesalahan menebang karet tanaman ibu yang di rencanakan untuk penghasilan dimasa depan.
Setelah ibuku mengetahui hal tersebut, ibuku sangat marah. Tapi aku salut, beliau tak bersikap arogan kepada ayahku. Beliau hanya diam dan kemudian memutuskan untuk merantau mencari penghasilan di rantau orang dan akupun di ajak karna usiaku waktu itu masih 3 tahun dan masih minum asi ibuku. hehe
Tapi Saya gak betah karena di tidak terbiasa di rantau, akhirnya berpindah-pindah 3x dari kota ke kota. karena ibu saya bukan seorang sarjana atau orang berpendidikan, maka ibu saya hanya bisa kerja di dapur masak, nyuci mengasuh anak.
Sampai suatu hari kami mendapat surat dari Ayah di kampung, yang berisi meminta kami untuk pulang karena Ayahku sakit. Akhirnya ibuku memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, memang betul ayahku sedang sakit kemudian ibuku memutuskan untuk tidak pergi merantau lagi.
selang beberapa bulan sakit ayahku tak kunjung sembuh akhirnya ayahku dibawa ke praktek dokter di taluk kuantan, yaitu Praktek Dokter Basrana Alhamdulillah setelah 2 bulan di sana Ayahku mendapat kesembuhan. Setelah sembuh ayahku pun di bawa pulang ke rumah, selang sembuh 2 bulan sakit ayahku kambuh karna beliau mengidap penyakit malaria tropika. Sakit beliau kambuh sebab meminum serbuk Extra Jos yang harganya Rp 1000. Pada saat itu usia ku 5 tahun, kemudian ayahku dibawa ke praktek dokter yang dulu mengobati beliau, tetapi dokter tersebut tidak ada sedang dinas keluar kota kemudian ibuku memutuskan untuk ke Rumah Sakit Daerah Teluk Kuantan. 2 hari Ayahku dirawat di Rumah Sakit pada hari ke - 2 pukul 13.00 Ayahku mengeluarkan suara batuk-batuk "uhuk uhuk" waktu itu ayahku dalam keadaan tidak sadarkan diri, kami tidak ada mengobrol apapun selama dirumah sakit. Sedangkan makan ayahku pun memakai selang, dan pipisnya pun memakai selang. Kemudian pukul 16.00 dokter memeriksa keadaan ayahku, setalah itu dokter berkata pada ibuku "Bapak Martosipon sudah tidak ada bu" spontan ibuku mendadak lemas, aku hanya berdiri diam karna tidak faham dengan semua keadaan. Tapi saya masih ingat betul kejadian itu, kemudian ibuku menghubungi saudara-saudariku (anak-anak ayah ibuku) akhirnya kami pulang ke rumah pukul 20.00 memakai ambulance dan sampe rumah pukul 23.00. Tetangga dan saudara sudah menunggu dirumah kami karena sebelumnya telah menghubungi saudara di kampung kami.
Setelah sampai dirumah saudara dan tetanggaku bersuka rela untuk membacakan ayat-ayat Allah untuk Ayah ku tersayang sampai pagi hingga waktu ayahku untuk di kebumikan. Pada waktu itu ibuku memulukku, aku hanya diam karena kurang mengerti, ibuku bilang "jangan sedih ya rod, masih ada biyung yang akan menemanimu" aku hanya diam tak mengeluarkan air mata sedih. Kata ibuku "jika kamu sayang ayahmu jangan keluarkan air mata, karena itu akan membuat perjalan beliau disana gelap" aku hanya mengangguk. Kemudian sampai lah di tempat istirahat ayahku untuk selamanya, aku pun ikut mengantarkan beliau...
Selamat jalan ayahku sayang, anakmu ingin berbakti kepadamu yah...
Sekian cerita saya, semoga yang membaca ini masih memiliki ayah tersayang...aamiin
Wassalamu"alaikum warahmatullahi Wabarakatuh....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar