MAKALAH
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
“Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa”
Judul:
Kasus Bencana Alam
Disusun Oleh:
RODIAH
150206008
Program Studi Manajemen Informatika
(Semester 1)
Fakultas Teknik
TA. 2015/2016
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
(UNIKS)
Jl.
Gatot Subroto KM 7 Jake Teluk Kuantan Telp. (0760) 561655 Fax. (0760) 561655
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah tugas Pancasila dan Keawarganegaraan ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun
tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang
diharapkan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak
terulang kembali.
Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis,
RODIAH
DAFTAR ISI
Hal.
Kata
Pengantar........................................................................................................ 1
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan......................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Bencana Alam.............................................................................. 4
2.2 Klasifikasi Bencana Alam........................................................................... 4
2.3 Macam-macam Bencana Alam disekitar
Kita............................................. 5
2.4 Dampak Bencana Alam.............................................................................. 17
2.5 Solusi Pancasila Terhadap Masalah
Bangsa................................................ 18
BAB
III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 20
3.2 Saran........................................................................................................... 20
3.3 Kritik........................................................................................................... 21
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan.
Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap
maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang
mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu
berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan
itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah
diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan
sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
Dengan
demikian pancasila dapat dijadikan dasar, pedoman dan tolok ukur kehidupan
berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia agar selamat dan terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
devinisi bencana alam itu ?
2. Apa
saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.
Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar
kita kita dan cara mengantisispasinya ?
4. Apa
saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?
5. Bagaimanakah pancasila memberikan solusi terhadap masalah bencana
alam ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan
devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan
klasifikasi benacana alam.
3.
Menjelaskan macam – macam bencana alam di
sekitar kita dan cara mengantisispasinya.
4. Menjelaskan
dampak yang terjadi akibat bencana alam.
5. Dapat memahami peran Pancasila
Sebagai Solusi Persoalan Bamgsa dan Negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi
Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi
aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen
keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan
struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana
alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
2.2 Klasifikasi
Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan
penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan
oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam
bencana alam geologis adalah gempa
bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis
merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh
bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting
beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor)
termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor
klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis
(jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3.
Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam
Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh:
hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
2.3 Macam-Macam
Bencana Alam Di Sekitar Kita
1. Banjir
Banjir adalah bencana
akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan
air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh
orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
a a. ) Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
·
Banjir Sungai
·
Banjir Danau
·
Banjir Laut pasang
b b.) Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah
sebagai berikut :
c c.) Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
§ Timbulnya penyakit-penyakit
d d.) Cara Mengantisipasi Banjir
1. Membersihkan
saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan
terjadinya banjir.
2.
Mengeruk sungai-sungai
dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
3. Membangun rute-rute drainase
alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat
mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
4. Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah
lokasi penyerapan air.
5. Tidak menebangi pohon-pohon di
hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi
hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh
tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah
longsor.
6. Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang
sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat
ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.
2 2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang
diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang
berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan
dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di
sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga
bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.
a.)
Penyebab
Kebakaran liar
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di
perkemahan.
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan
panas dari letusan gunung berapi.
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan
pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
Kebakaran di bawah
tanah/ground fire pada daerah tanah
gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
b.)
Cara
Mengantisipasi Kebakaran Hutan
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit
pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan
pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan:
1.) Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
2.) Inventarisasi
faktor penyebab kebakaran;
3.) Penyiapan
regu pemadam kebakaran;
4.) Pembuatan
prosedur tetap;
5.) Pengadaan
sarana dan prasarana; dan
6.) Pembuatan sekat bakar.
3 3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang
suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang
membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang
ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark,
dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang
besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi
karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat
menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi
(jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena
injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan
peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan
oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Mengantisipasi Gempa Bumi
Ø
Sebelum
terjadi gempa
a)
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat
di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b)
Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
c)
Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar
terhindar dari bahaya kebakaran.
Ø
Saat
terjadi gempa
a)
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan
panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan
luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh
menimpa.
b)
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah
tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki
bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan
bangunan masih dapat terjadi.
c)
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut
berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik
mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
d)
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari
perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan.
Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan
gunakan elevator atau lift yang ada.
e)
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan
kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan
berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah
berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Ø
Setelah
terjadi gempa
a) Tetap menggunakan alas
kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.
b) Periksalah apakah kamu
mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c) Periksalah aliran/pipa
gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera
menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan mrokok.
d) Periksalah kerusakan yang
mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e) Dengarkan
informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
f) Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.
Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
4 4. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang
menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di
laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Tsunami sangat berbahaya
karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut
lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia
dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
a.) Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika
terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung
meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di
pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami
tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya
bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai,
kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak
daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya
beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air.
Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat
terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta
runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat
menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.
Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air
laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis
atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup
besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan
tsunami :
1.) Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30
km)
2.) Gempa
bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
3.) Gempa
bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
b.) Cara Mengantisipasi Tsunami
1) Jika kamu sedang berada di pinggir
laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih
tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
2) Jika situasi memungkinkan, pergilah
ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
3) Jika situasi tidak memungkinkan
untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan
tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke
lantai 3).
4) Jika situasi memungkinkan, pakai jaket
hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.
5 5. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan
materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil,
batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung
meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda
bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di
dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih
dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
a.) Berbagai Tipe Gunung Berapi
1.) Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato
vulcano)
2.) Gunung berapi perisai (shield volcano)
3.) Gunung berapi maar
b.) Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui
melalui beberapa tanda, antara lain :
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air menjadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi
c.) Cara Mengantisipasi Gunung
Meletus
1.) Pemantauan
Aktivitas gunung
api dipantau selama 24 jam menggunakaan alat pencatat gempa (seismograf).
2.) Tanggap Darurat
Tindakan yang
dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
3.) Pemetaan
Peta kawasan rawan
bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi,
daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos
penanggulangan bencana.
4.) Penyelidikan
Penyelidikan
gunung berapi mrnggunakan metode Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
5.) Sosialisasi
Petugas melakukan
sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat, terutama yang tinggal
disekitar gunung berapi.
6 6. Angin Puting Beliung / Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus
di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah.
Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan
benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi
manusia.
Puting Beliung secara resmi
digambarkan secara singkat olehNational Weather
Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan.
Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang"
berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari
umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengansetan
debu dan landspout. Mereka
terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang
di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara
relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan
umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk
"tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk
melintasi perairan seperti tornado mesosiklon,
atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini
terbentuk dari badai petir perusak dan
dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada
puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
Cara mengantisispasi angin puting beliung / angin
ribut
Ø Sebelum datangnya angin
1) Dengar dan simaklah siaran radio/televisi
yang menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat.
2) Waspadalah terhadap perubahan cuaca.
3) Waspadalah terhadap angin topan yang
mendekat.
4) Waspadalah terhadap tanda-tanda bahaya
sebagai berikut:
a) Langit gelap, biasanya berwarna kehijauan.
b) Hujan es dengan butian besar.
c) Awan rendah, hitam, besar, sering kali
bergerak berputar.
d) Suara keras seperti bunyi kereta api cepat.
5) Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan
(bunker) bila ada angin topan mendekat.
Ø Pada saat datangnya angin
1) Bila dalam keadaan bahaya segaralah ke
tempat perlindungan (bunker)
2) Jika berada didalam bangunan maka
segeralah menuju ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan
tersebut
3) Jika berada di dalam kendaraan bermobil,
segera hentikan dan tinggalkan serta carilah tempat perlindungan yang terdekat
4) Jika berada diluar ruangan dan jauh dari
tempat perlindungan, maka lakukan hal sebagai berikut:
a) Tiaraplah pada tempat yang serendah
mungkin, saluran air terdekat atau seejenisnya sambil tetap melindungi kepala
dan leher menggunakan lengan.
b) Jangan berlindungan dibawah jembatan,
jalan layang atau sejenisnya . Tempat yang lebih aman adalah di tempat yang
datar dan rendah.
c) Jangan pernah melarikan diri dari angin
puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila didaerah yang
berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan
untuk mencari perlindungan terdekat.
d) Hati-hati terhadap benda-benda yang
diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan
cedera serius.
7 7. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi
ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas
tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak
hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya
bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau
sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut.
a)
Jenis Tanah Longsor
1) Longsoran Translasi
Longsoran yang terjadi dimana bidang gelincir berbentuk rata atau
bergelombang landai.
2) Lonsoran Rotasi
Longsoran yang terjadi dimana bidang gelincir berbentuk cekung.
3) Pergerakan Blok atau Translasi Blok Batu
Perpindahan batuan pada bidang gelincir yang rata.
4) Runtuhan Batu
Sejumlah besar batuan atau materil lainnya jatuh bebas pada lereng yang
terjal.
5) Rayapan Tanah
Tanah longsor yang bergerak lambat.
6) Aliran Bahan Rombakan
Longsoran yang terjadi akibat massa tanah yang bergerak didorong oleh air.
b)
Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor
1) Hujan
Air yang masuk kedalam tanah apabila telah penuh dan tidak ada akar yang
menahannya.
2) Lereng Terjal
Terbentuk akibat pengikisan atau erosi oleh air atau angin pada lereng
dengan kemiringan lebih dari 18o.
3) Tanah Tebal dan Kurang Padat
Tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2 meter dan
kemiringan lereng lebih dari 22o.
4) Penggunaan Lahan
Pertanian atau bercocock tanam pada lahan miring atau tumbuhan yang tidak
memiliki akar kuat.
5) Adanya Beban Tambahan
Pembangunan rumah-rumah baru atau menimbun sampah bagian atau lereng.
6) Getaran
Tekanan pada tanah akibat gempa bumi, ledakan, getaran mesin, atau getaran
lalu lintas kendaraan.
c)
Cara Mengantisipasi Tanah Longsor
v Sebelum kejadian tanah longsor
1) Segera mengevakuasi atau memindahkan
penduduk yang terancam tanah longsor ke tempat yang lebih aman.
2) Segera hubungi pihak yang memiliki
wewenang untuk menangani tanah longsor.
3) Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal
dilokasi rawan longsor agar mencari tempat aman.
v Pada saat kejadian tanah longsor yang
menimbulkan korban
Lakukan pemindahan korban dengan hati-hati
v Setelah kejadian tanah longsor
1) Amankan daerah kajadian dari adanya
penduduk yang masih tinggal didaerah tersebut agar terhindar dari longsoran
susulan.
2) Lakukan pemindaha penduduk ketempat yang
aman.
3) Adakan penelitian sebab-sebab kejadian
tanah longsor dan gunakan hasil penelitian tersebut untuk antisipasi kejadian
tanah longsor selanjutnya.
4) Lakukan pemulihan daerah yang terkena
longsor.
8 8. Pemanasan
global atau Global Warming
Pemanasan global atau Global
Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari
negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek
IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1
hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang,
serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar
penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air
laut di perkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu
tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan
besarnya kapasitas panas dari lautan.
a)
Penyebab Pemanasan Global
1) Polusi Karbondioksida berasal
dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.
2) Polusi Karbondioksida yang
berasal dari pembakaran bensin untuk transportasi.
3) Gas metana dari peternakan dan
pertanian.
4) Aktivitas penebangan pohon
secara liar.
5) Penggunaan pupuk kimia yang
berlebihan.
6) Efek rumah kaca.
b)
Akibat Pemanasan Global
1) Kenaikan permukaan air laut.
2) Peningkatan entensitas
terjadinya badai.
3) Menurunnya produksi bidang
pertanian akibat gagal panen.
4) Ekosistem hancur.
c)
Cara Mencegah Pemanasan Global
1) Jangan menebang hutan secara
sembarangan.
2) Kurangi penggunaan kendaraan
bermotor.
3) Mengurangi atau jangan
menyalakan lampu disiang hari.
4) Peningkatan penggunaan atau
usahakan menggunakan Transportasi Umum.
5) Penanaman atau menanam pohon.
9 9. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity).
Kekeringan adalah kesenjangan antara
air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi
kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi
ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim
merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah
hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan
waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan, sungai dan waduk tidak
dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem
pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak
dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air
yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya. Kekeringan pada suatu kawasan merupakan
suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
a) Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi,
diantaranya:
1) Kekeringan
meteorologis (meteorological drought)
2) Kekeringan
pertanian (agricultural drought)
3) Kekeringan
hidrologis (hydrological drought)
4) Kekeringan
sosial – ekonomi (socio – economic drought)
b) Penyebab
Kekeringan
1) Adanya
penyimpangan iklim
Menyebabkan produksi uap air dan awan
disebagian indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah, atau
sebaliknya.
2) Adanya gangguan keseimbangan
hidrologis
Terjadinya
degradasi Daerah Aliran Sunngai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih
fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan
terganggunya sistem peresapan air tanah.
Kerusakan
hidrologis daerah tangkapan air bagian hulumnyebabkan waduk dan saluran irigasi
terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam.
Rendahnya
cadangan air waduk yang disimpan pada musim hujan akibat pendangkalan
menyebabkan cadangan ir musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya
kekeringan.
4) Kekeringan Agronomis
Akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan
ketersediaan air yang tidak mencukupi.
d)
Dampak Kekeringan
1) Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan
menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani.
2) Karena produksi rendah secara riil
menglami kerugian material maupun finansial yang besar bila terjadi secara
luas, akan mengancam ketahaan pangan nasional.
3) Menyebabkan terganggunya hidrologis
lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.
e) Cara untuk mengantisipasi
kekeringan
1) Membuat waduk (dam) yang berfungsi
sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya
banjir pada musim hujan.
2) Membuat hujan buatan untuk daerah-daerah
yang sangat kering.
3) Reboisasi atau penghijauan kembali
daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim
penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau.
2.2.4 Dampak
Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam
yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut
bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi
kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran,
yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki
tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas
jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil
pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang.
Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh
ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul
kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga
menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
22.5 Solusi Pancasila Terhadap Masalah Bangsa
Etika Pancasila berisi tentang
nilai-nilai yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia. Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik
dan buruk pada nilai-nilai pancasila. Oleh sebab itu, pancasila adalah dasar
untuk bangsa agar hidup rukun, aman, tentram dan damai. Maka berpeganglah
kepada nilai-nilai dasar pancasila. Berikut niali-nilai pancasila:
1.
Nilai yang pertama adalah Ketuhanan
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi
karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan
dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan
dengan nilai, kaedah dan hukum Tuhan. Pandangan dengan empiris bisa dikatakan
bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaedah dan hukum Tuhan, baik itu
kaitannya dengan hubungan antar manusia maupun alam pasti akan berdampak buruk.
Misalnya:
-
Pelanggaran akan kaedah Tuhan tentang menjalin
hubungan kasih sayang antar sesama akan menghasilkan konflik dan permusushan.
-
Pelanggaran
kaedah Tuhan untuk melestarikan alam akan menghasilkan bencana alam, dan
lain-lain.
2.
Nilai yang kedua adalah Kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
Kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai Kemanusiaan Pancasila adalah keadilan
dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin,
jasmani dan rohani, individu dan sosial,
mahluk bebas mandiri dan mahluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban
mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lain, yaitu hewan,
tumbuhan, dan benda tak hidup. Karena itu, perbuatan dikatakan baik apabila
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan Keadilan dan Keadaban.
3.
Nilai yang ketiga adalah Persatuan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.
Sikap egois dan menang sendiri merupakan perbuatan buruk, demikian pula sikap
yang memecah belah persatuan. Sangat mungkin seseorang seakan-akan mendasarkan
perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah
persatuan dan kesatuan maka menurut pandangan etika pancasila bukan merupakan
perbuatan baik.
4.
Nilai yang keempat adalah Kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai yang sangat penting yaitu
nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan
berorientasi pada tindakan yang mengandung niali kebaikan tertinggi. Atas nama
mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah dibanding mayoritas.
Perbuatan belumtentu baik apabila disetujui/bermanfaat bagi orang banyak, namun
perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah dan didasarkan paad konsep hikmah
atau bebijaksanaan.
5.
Nilai yang kelima adalah Keadilan
Niali keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu
perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat
banyak. Menurut Kohlberg (1995:37), keadilan merupakan kebajikan utama bagi
setiap pribadi partner yang bebas sama derajatnya dengan orang lain.
Demikianlah nilai-nilai Pancasila yang dapat
menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang tidak hanya bersifat
mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bencana alam adalah
konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti
letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan
dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung
pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam
geologis; 2. Bencana alam klimatologis; 3.
Bencana alam ekstra-terestrial;
Sedangkan macam- macam
bencana alam yang ada di sekitar kita a) Pemanasan Global; b) Gempa bumi; c) Gunung meletus; d) Kebakaran
liar; e) Banji;r f) Tsunami; g) Bencana alam
terkait cuaca; h) Tornado; i) Kemarau
Besarnya potensi kerugian
juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang
berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling
sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia
terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga
terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
Etika
Pancasila berisi tentang nilai-nilai
yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Etika Pancasila adalah
etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan:
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan
program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera menanggulangi masalah bencana alam di Indonesia
2. Sebagai warga negara Indonesia yang
baik, mari kita dukung dan ikut
melaksanakan semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa
depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari bencana alam.
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan
kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang mengalami bencana alam.
3.3 Kritik
Sebagai seorang Mahasiswi, Saya sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan yang bersifat membangun. Karena kritik dan saran itu akan bermanfaat bagi saya untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
DAFTAR
PUSTAKA