Senin, 28 Desember 2015

Bencana Alam adalah Masalah Terbesar di Indonesia





MAKALAH

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
“Pancasila Sebagai Solusi Masalah Bangsa”
Judul:
Kasus Bencana Alam



Disusun Oleh:
RODIAH
150206008

Program Studi Manajemen Informatika
(Semester 1)

Fakultas Teknik

TA. 2015/2016

UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI (UNIKS)
Jl. Gatot Subroto KM 7 Jake Teluk Kuantan Telp. (0760) 561655 Fax. (0760) 561655


 




Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Pancasila dan Keawarganegaraan ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang kembali.
            Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis,


RODIAH
























DAFTAR ISI

                                                                                                                                         Hal.
Kata Pengantar........................................................................................................        1

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................        2

BAB I PENDAHULUAN
       1.1 Latar Belakang............................................................................................        3
       1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................        3
       1.3 Tujuan.........................................................................................................        3

BAB II PEMBAHASAN
       2.1 Devinisi Bencana Alam..............................................................................        4
       2.2 Klasifikasi Bencana Alam...........................................................................        4
       2.3 Macam-macam Bencana Alam disekitar Kita.............................................        5
       2.4 Dampak Bencana Alam..............................................................................        17
       2.5 Solusi Pancasila Terhadap Masalah Bangsa................................................        18

BAB III PENUTUPAN
       3.1 Kesimpulan.................................................................................................        20
       3.2 Saran...........................................................................................................        20
       3.3 Kritik...........................................................................................................        21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................        22

























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
Dengan demikian pancasila dapat dijadikan dasar, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia agar selamat dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa devinisi bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengantisispasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?
5.    Bagaimanakah pancasila memberikan solusi terhadap masalah bencana alam ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alam.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengantisispasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.
5.    Dapat memahami peran Pancasila  Sebagai Solusi Persoalan Bamgsa dan Negara.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.

2.2    Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2.      Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3.        Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh: hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.



2.3    Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
a          a. )    Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungaibanjir danau, dan banjir laut pasang.
·      Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
·      Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
·         Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
b         b.)   Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :  
ü    Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
ü  Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
ü  Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
ü  Pembuatan tanggul yang kurang baik,
ü   Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
c         c.)    Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
§  Rusaknya areal pemukiman penduduk,
§  Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
§  Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
§  Rusaknya areal pertanian
§  Timbulnya penyakit-penyakit
§  Menghambat transportasi darat
d          d.)   Cara Mengantisipasi Banjir
1.  Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
2.     Mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
3.   Membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
4. Tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
5.   Tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
6. Membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2    2.      Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.
a.)     Penyebab Kebakaran liar
*   Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
*   Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
*   Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
*   Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
*      Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

b.)   Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan: 
1.) Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan; 
2.)   Inventarisasi faktor penyebab kebakaran; 
3.)   Penyiapan regu pemadam kebakaran; 
4.)  Pembuatan prosedur tetap; 
5.)   Pengadaan sarana dan prasarana; dan 
6.)   Pembuatan sekat bakar.

3    3.      Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di ZambiaAfrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Mengantisipasi Gempa Bumi
Ø  Sebelum terjadi gempa
a)      Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b)      Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c)      Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Ø  Saat terjadi gempa
a)        Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.
b)        Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
c)        Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
d)       Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
e)        Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Ø  Setelah terjadi gempa
a)      Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.
b)      Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c)      Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan mrokok.
d)     Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e)     Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
f) Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

4     4.      Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Tsunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
a.)      Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung apigempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami :
1.)  Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
2.)   Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
3.)   Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
b.) Cara Mengantisipasi Tsunami
1)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
2)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
3)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
4)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

5     5.      Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
a.) Berbagai Tipe Gunung Berapi
1.)      Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2.)      Gunung berapi perisai (shield volcano)
3.)      Gunung berapi maar
b.) Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
1)      Suhu di sekitar gunung naik.
2)      Mata air menjadi kering
3)      Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
4)     Tumbuhan di sekitar gunung layu
5)      Binatang di sekitar gunung bermigrasi
c.) Cara Mengantisipasi Gunung Meletus
1.) Pemantauan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakaan alat pencatat gempa (seismograf).
2.) Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
3.) Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
4.) Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi mrnggunakan metode Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
5.) Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat, terutama yang tinggal disekitar gunung berapi.

6     6.      Angin Puting Beliung / Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat olehNational Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
Cara mengantisispasi angin puting beliung / angin ribut
Ø  Sebelum datangnya angin
1)      Dengar dan simaklah siaran radio/televisi yang menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat.
2)      Waspadalah terhadap perubahan cuaca.
3)      Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
4)      Waspadalah terhadap tanda-tanda bahaya sebagai berikut:
a)      Langit gelap, biasanya berwarna kehijauan.
b)      Hujan es dengan butian besar.
c)      Awan rendah, hitam, besar, sering kali bergerak berputar.
d)     Suara keras seperti bunyi kereta api cepat.
5)      Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bunker) bila ada angin topan mendekat.
Ø  Pada saat datangnya angin
1)      Bila dalam keadaan bahaya segaralah ke tempat perlindungan (bunker)
2)      Jika berada didalam bangunan maka segeralah menuju ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut
3)      Jika berada di dalam kendaraan bermobil, segera hentikan dan tinggalkan serta carilah tempat perlindungan yang terdekat
4)      Jika berada diluar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka lakukan hal sebagai berikut:
a)      Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau seejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher menggunakan lengan.
b)      Jangan berlindungan dibawah jembatan, jalan layang atau sejenisnya . Tempat yang lebih aman adalah di tempat yang datar dan rendah.
c)      Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila didaerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan untuk mencari perlindungan terdekat.
d)      Hati-hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.

7     7.      Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
a)      Jenis Tanah Longsor
1)      Longsoran Translasi
Longsoran yang terjadi dimana bidang gelincir berbentuk rata atau bergelombang landai.
2)      Lonsoran Rotasi
Longsoran yang terjadi dimana bidang gelincir berbentuk cekung.
3)      Pergerakan Blok atau Translasi Blok Batu
Perpindahan batuan pada bidang gelincir yang rata.
4)      Runtuhan Batu
Sejumlah besar batuan atau materil lainnya jatuh bebas pada lereng yang terjal.
5)      Rayapan Tanah
Tanah longsor yang bergerak lambat.
6)      Aliran Bahan Rombakan
Longsoran yang terjadi akibat massa tanah yang bergerak didorong oleh air.
b)     Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor
1)      Hujan
Air yang masuk kedalam tanah apabila telah penuh dan tidak ada akar yang menahannya.
2)      Lereng Terjal
Terbentuk akibat pengikisan atau erosi oleh air atau angin pada lereng dengan kemiringan lebih dari 18o.
3)      Tanah Tebal dan Kurang Padat
Tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2 meter dan kemiringan lereng lebih dari 22o.
4)      Penggunaan Lahan
Pertanian atau bercocock tanam pada lahan miring atau tumbuhan yang tidak memiliki akar kuat.
5)      Adanya Beban Tambahan
Pembangunan rumah-rumah baru atau menimbun sampah bagian atau lereng.
6)      Getaran
Tekanan pada tanah akibat gempa bumi, ledakan, getaran mesin, atau getaran lalu lintas kendaraan.
c)      Cara Mengantisipasi Tanah Longsor
v  Sebelum kejadian tanah longsor
1)      Segera mengevakuasi atau memindahkan penduduk yang terancam tanah longsor ke tempat yang lebih aman.
2)      Segera hubungi pihak yang memiliki wewenang untuk menangani tanah longsor.
3)      Dihimbau kepada masyarakat yang tinggal dilokasi rawan longsor agar mencari tempat aman.
v  Pada saat kejadian tanah longsor yang menimbulkan korban
Lakukan pemindahan korban dengan hati-hati
v  Setelah kejadian tanah longsor
1)      Amankan daerah kajadian dari adanya penduduk yang masih tinggal didaerah tersebut agar terhindar dari longsoran susulan.
2)      Lakukan pemindaha penduduk ketempat yang aman.
3)      Adakan penelitian sebab-sebab kejadian tanah longsor dan gunakan hasil penelitian tersebut untuk antisipasi kejadian tanah longsor selanjutnya.
4)      Lakukan pemulihan daerah yang terkena longsor.


8     8.      Pemanasan global atau Global Warming 
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosferlaut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut di perkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
a)   Penyebab Pemanasan Global
1)      Polusi Karbondioksida berasal dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.
2)      Polusi Karbondioksida yang berasal dari pembakaran bensin untuk transportasi.
3)      Gas metana dari peternakan dan pertanian.
4)      Aktivitas penebangan pohon secara liar.
5)      Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
6)      Efek rumah kaca.
b)   Akibat Pemanasan Global
1)      Kenaikan permukaan air laut.
2)      Peningkatan entensitas terjadinya badai.
3)      Menurunnya produksi bidang pertanian akibat gagal panen.
4)      Ekosistem hancur.
c)    Cara Mencegah Pemanasan Global
1)      Jangan menebang hutan secara sembarangan.
2)      Kurangi penggunaan kendaraan bermotor.
3)      Mengurangi atau jangan menyalakan lampu disiang hari.
4)      Peningkatan penggunaan atau usahakan menggunakan Transportasi Umum.
5)      Penanaman atau menanam pohon.

9     9.      Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan, sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya. Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
a) Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:
1)   Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
2)   Kekeringan pertanian (agricultural drought)
3)   Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
4)   Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)
b) Penyebab Kekeringan
1) Adanya penyimpangan iklim
     Menyebabkan produksi uap air dan awan disebagian indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah, atau sebaliknya.
2) Adanya gangguan keseimbangan hidrologis
*        Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sunngai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah.
*        Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulumnyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam.
*        Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim hujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan ir musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
4)   Kekeringan Agronomis
Akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi.
d)       Dampak Kekeringan
1)      Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani.
2)      Karena produksi rendah secara riil menglami kerugian material maupun finansial yang besar bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahaan pangan nasional.
3)      Menyebabkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.
e)    Cara untuk mengantisipasi kekeringan
1)      Membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan.
2)      Membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering.
3)      Reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau.

2.2.4    Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
           
22.5 Solusi Pancasila Terhadap Masalah Bangsa
Etika Pancasila berisi tentang nilai-nilai  yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila. Oleh sebab itu, pancasila adalah dasar untuk bangsa agar hidup rukun, aman, tentram dan damai. Maka berpeganglah kepada nilai-nilai dasar pancasila. Berikut niali-nilai pancasila:
1.    Nilai yang pertama adalah Ketuhanan
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum Tuhan. Pandangan dengan empiris bisa dikatakan bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaedah dan hukum Tuhan, baik itu kaitannya dengan hubungan antar manusia maupun alam pasti akan berdampak buruk.
Misalnya:
-           Pelanggaran akan kaedah Tuhan tentang menjalin hubungan kasih sayang antar sesama akan menghasilkan konflik dan permusushan.
-          Pelanggaran kaedah Tuhan untuk melestarikan alam akan menghasilkan bencana alam, dan lain-lain.
2.      Nilai yang kedua adalah Kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai Kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai Kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu  dan sosial, mahluk bebas mandiri dan mahluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lain, yaitu hewan, tumbuhan, dan benda tak hidup. Karena itu, perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan Keadilan dan Keadaban.
3.        Nilai yang ketiga adalah Persatuan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois dan menang sendiri merupakan perbuatan buruk, demikian pula sikap yang memecah belah persatuan. Sangat mungkin seseorang seakan-akan mendasarkan perbuatannya atas nama agama, namun apabila perbuatan tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka menurut pandangan etika pancasila bukan merupakan perbuatan baik.
4.      Nilai yang keempat adalah Kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung niali kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah dibanding mayoritas. Perbuatan belumtentu baik apabila disetujui/bermanfaat bagi orang banyak, namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah dan didasarkan paad konsep hikmah atau bebijaksanaan.
5.        Nilai yang kelima adalah Keadilan
Niali keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Menurut Kohlberg (1995:37), keadilan merupakan kebajikan utama bagi setiap pribadi partner yang bebas sama derajatnya dengan orang lain.
Demikianlah nilai-nilai Pancasila yang dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.






BAB III
PENUTUP

    3.1.  Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis; 2. Bencana alam klimatologis; 3. Bencana alam ekstra-terestrial;
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
Etika Pancasila berisi tentang nilai-nilai  yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila.

3.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan:
 1.   Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera menanggulangi masalah bencana alam di Indonesia
 2.   Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung dan ikut melaksanakan semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari bencana alam.
3.  Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang mengalami bencana alam.

3.3 Kritik
Sebagai seorang Mahasiswi, Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritikan yang bersifat membangun. Karena kritik dan saran itu akan bermanfaat bagi saya untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.










































DAFTAR PUSTAKA